Ayam Berguguran Misterius di Abang, Diduga Disapu Virus Mematikan ND

Foto: Petugas Puskeswan, Dr. Agus Premana saat menyerahkan desinfektan guna pencegahan virus ND kepada warga terdampak


Karangasem, VoB - Warga di Desa Abang, Kecamatan Abang, dibuat kelimpungan setelah ratusan ayam peliharaan mereka mati mendadak sejak akhir Oktober 2025. Kematian ayam terjadi bertahap, namun merata hampir di seluruh titik pemeliharaan warga. Dugaan kuat, ayam-ayam ini terserang penyakit ND (Newcastle Disease), virus ganas yang menular cepat antarunggas.

Puskeswan Abang turun langsung ke lokasi pada Selasa (11/11) setelah menerima laporan dari warga.

"Laporan baru masuk, begitu ada laporan kami langsung turun,” kata petugas Puskeswan Desa Abang, dr. Agus Premana, saat ditemui di lokasi.

Puskeswan menyisir rumah-rumah warga yang memelihara ayam. Dari pemeriksaan di wilayah Abang Kelod, angka kematian cukup mencolok.

Di wilayah Abang Kelod misalnya, beberapa pemilik ayam mengalami kerugian besar. Pada ternak milik Nengah Adi Sudadarma, dari populasi awal sekitar 40 ekor, hanya 6 ayam yang tersisa. Pejantan 2 ekor dan indukan 4 ekor, anakan 30 ekor mati semua. Nyoman Kantun kehilangan seluruh ayam indukan dan anakan miliknya, hanya tersisa 2 ekor dari total 11. Pada kandang Nengah Sudiarsa, pejantan 11 ekor dan indukan 5 ekor masih hidup, dan anakan sebanyak 50 ekor, beruntung yang mengalami kematian hanya 6 ekor. Kondisi paling parah terjadi pada ayam milik Wayan Ardi, dengan total pejantan 4, indukan 6, dan anakan 10, semuanya mati.

Situasi serupa terjadi di Abang Kaler. Komang Leo Sutrisno melaporkan bahwa ayam miliknya—30 anakan, 5 indukan, dan 2 pejantan—mati seluruhnya. “Di wilayah saya, ayam tetangga juga mengalami hal serupa,” ujar Leo.

Berdasarkan ciri-ciri yang ditemukan di lapangan, Puskeswan menyimpulkan ayam-ayam tersebut diduga terserang Newcastle Disease (ND), penyakit virus yang sangat menular pada unggas. Dr. Agus menyebutkan bahwa ayam tidak langsung mati, namun melemah perlahan sebelum akhirnya mati. “Ayam tidak langsung mati, matinya pelan-pelan. Kebanyakan mereka bilang ayamnya mengalami bengkak di kepala, dan mati ketika tidur malam langsung jatuh dan mati,” jelasnya. Untuk mencegah penyebaran lebih luas, Puskeswan membagikan disinfektan kepada warga.

Newcastle Disease disebabkan oleh virus NDV yang menular melalui udara, kotoran ayam, tempat minum, pakan, hingga manusia yang keluar masuk kandang. Penyakit ini tidak memiliki obat namun dapat dicegah dengan vaksinasi awal. Penanganan hanya sebatas memisahkan ayam yang sakit, menjaga sanitasi kandang dan air, serta memberikan vitamin untuk daya tahan tubuh ayam. Pencegahan jangka panjang dilakukan melalui vaksinasi sejak ayam berumur sehari dan penguatan biosekuriti di lingkungan kandang.

Kasus ini membuat warga trauma karena dalam waktu singkat, populasi ayam kampung yang menjadi salah satu sumber ekonomi kecil banyak rumah tangga hilang tanpa bisa diselamatkan. Puskeswan mengimbau warga meningkatkan kewaspadaan agar penyebaran tidak meluas ke desa lain. Selain itu petugas Puskeswan juga membagikan desinfektan untuk beberapa warga yang kena musibah tersebut. (Ami) 

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama